SEJARAH WARTEG KHARISMA
warteg, adalah salah satu rumah makan sederhana yang dikenal luas hingga luar Pulau Jawa.
Warteg mulai ada sejak Indonesia merdeka sekitar tahun 1950, di mana saat itu ibu kota tengah berpindah dari Yogyakarta ke Jakarta.
Proses perpindahan ibu kota ini membuat Jakarta mengalami pembangunan secara besar-besaran, sehingga banyak pekerja asal Jawa Tengah khususnya Tegal bermigrasi ke Jakarta bersama istrinya.
Para istri yang ikut suaminya pindah ke Jakarta kemudian memutuskan untuk membangun usaha dengan mendirikan warung makan yang disebut warteg.
Namun, banyak orang juga menyebut bahwa warteg ada sejak 1960.
Di mana rumah makan tersebut hadir di tiga desa di Kecamatan Tegal seperti Desa Sidakaton, Desa Krando, dan Desa Sidapurna.
Asal Muasal Warteg Kharisma Bahari
Melansir dari laman resminya, Warteg Kharisma Bahari berdiri mulai tahun 1996 dengan pria bernama Sayudi yang menjadi pemiliknya.
Nama tersebut diberikan lantaran modal usaha untuk mendirikan warteg berasal dari pinjaman mertua Sayudi.
Sang mertua meminjamkan sertifikat rumahnya untuk pinjaman di bank dan pinjaman tersebut dimanfaatkan untuk membangun warteg.
Mulanya, warteg tersebut hanya berdiri di bangunan semi permanen milik pemerintah.
Namun, setelah punya modal yang cukup Sayudi kemudian menyewa tempat lalu membuka wartegnya.
Tak hanya itu, Sayudi juga membuka kemitraan kharisma bahari group yang bermula dari ketidaksengajaan.
Namun karena terdapat banyak minus dan mulai berantakan, Sayudi kemudian berinisiatif untuk mengajak teman atau keluarga untuk membuka warteg yang tidak memiliki modal dengan pembagian hasil 50-50.
Sejak saat itu, Kharisma Bahari Group membuka kemitraan dengan investor untuk bergabung.
Saat ini, Warteg Kharisma Bahari memiliki lebih dari 100 partner yang terdaftar di kemitraan dan telah memiliki lebih dari 800 outlet di Jabodetabek yang terdaftar di franchise Kharisma Bahari Group.
Comments
Post a Comment